Saturday, October 15, 2016

باب طلب العلم (Mencari Ilmu)



حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دَاوُدَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ رَجَاءِ بْنِ حَيْوَةَ عَنْ دَاوُدَ بْنِ جَمِيلٍ عَنْ كَثِيرِ بْنِ قَيْسٍ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا عِنْدَ أَبِي الدَّرْدَاءِ فِي مَسْجِدِ دِمَشْقَ فَأَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا أَبَا الدَّرْدَاءِ أَتَيْتُكَ مِنْ الْمَدِينَةِ مَدِينَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِحَدِيثٍ بَلَغَنِي أَنَّكَ تُحَدِّثُ بِهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَمَا جَاءَ بِكَ تِجَارَةٌ قَالَ لَا قَالَ وَلَا جَاءَ بِكَ غَيْرُهُ قَالَ لَا قَالَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ طَالِبَ الْعِلْمِ يَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ حَتَّى الْحِيتَانِ فِي الْمَاءِ وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ إِنَّ الْعُلَمَاءَ هُمْ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ.

(IBNUMAJAH - 219) : Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Daud dari 'Ashim bin Raja` bin Haiwah dari Dawud bin Jamil dari Katsir bin Qais ia berkata; "Ketika aku sedang duduk di samping Abu Darda di masjid Damaskus, tiba-tiba datang seseorang seraya berkata; "Hai Abu Darda, aku mendatangi anda dari kota Madinah, kota Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena satu hadits yang telah sampai kepadaku, bahwa engkau telah menceritakannya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam! " Lalu Abu Darda bertanya; "Apakah engkau datang karena berniaga?" Katsir bin Qais menjawab; "Bukan, " Abu Darda` bertanya lagi, "Apakah karena ada urusan yang lainnya?" Katsir bin Qais menjawab; "Bukan, " Katsir bin Qais berkata; "Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa meniti jalan untuk mencari ilmu, Allah akan permudahkan baginya jalan menuju surga. Para Malaikat akan membentangkan sayapnya karena ridla kepada penuntut ilmu. Dan seorang penuntut ilmu akan dimintakan ampunan oleh penghuni langit dan bumi hingga ikan yang ada di air. Sungguh, keutamaan seorang alim dibanding seorang ahli ibadah adalah ibarat bulan purnama atas semua bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi, dan para Nabi tidak mewariskan dinar maupun dirham, akan tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang sangat besar."

Biografi perawi :
  • Nama Lengkap : Nashr bin 'Ali bin Nashr bin Shubhan
  • Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan tua
  • Kuniyah : Abu 'Amru
  • Negeri semasa hidup : Bashrah
  • Wafat : 250 H

ULAMA
KOMENTAR
Ahmad bin Hambal
laisa bihi ba`s
Abu Hatim
Tsiqah
An Nasa'i
Tsiqah
Ibnu Kharasy
Tsiqah
Ibnu Hajar al 'Asqalani
tsiqah tsabat
Adz Dzahabi
Hafizh

Alur Sanad ke - 1


 




 




 




 




 



Adapun hukum menuntut ilmu menurut hadist tersebut adalah wajib. Karena melihat betapa pentingnya ilmu dalam kehidupan dunia maupun akhirat. Manusia tidak akan bisa menjalani kehidupan ini tanpa mempunyai ilmu. Ilmu adalah jendela dunia, yang dapat membuka cakrawala baru, teori baru bahkan memunculkan tehnologi yang sangat modern juga digapai dengan ilmu pengetahuan. Dalam kitab Taklimul Muta’allim dijelaskan bahwa yang menjadikan manusia memiliki kelebihan diantara makhluk -makhluk Allah yang lain adalah karena manusia memilki ilmu.[1]
Dalam hadist lain juga telah disebutkan bahwa :
اطْلُبُوْا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ  (رواه مسلم)
Artinya :         
“Carilah ilmu sejak bayi hingga ke liang kubur.” (HR. Muslim)
Hadits di atas ialah merupakan petunjuk yang sangat jelas bagaimana posisi mencari ilmu itu begitu pentingnya. Sehingga di gambarkan mencari ilmu itu mulai dilahirkan sampai terkubur. Dalam hadits lain juga disebutkan betapa pentingnya menuntut ilmu pengetahuan, adapun bunyi haditsnya ialah :
اطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ
Artinya :
"Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri cina".
Dari hadis di atas mengambarkan bahwa perkembagan ilmu pengetahuan dicina sudah begitu maju. Sehingga menjadi rujukan perkembangan ilmu pengetahuan. Cina adalah negeri yang pertama menemukan kertas. Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadist Nabi Muhammad saw :
قَالَ رَسُوْلُ اللهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ (رواه ابن مجاه)
Artinya :
Rasulullah SAW bersabda : "Menuntut ilmu  itu diwajibkan  bagi setiap muslim ". (HR. Ibn majah).
Akan tetapi sesungguhnya orang islam itu tidak diwajibkan mengetahui semua ilmu secara wajib ain. Tetapi yang diwajibkan bagi orang islam adalah mencari ilmu yang berubungan dengan keperluan manusia dalam kehidupan. Sebagaimana telah dikatakan sebagian Ulama : “Seutama-utama ilmu adalah ilmu keaadaan danseutama utamanya amal adalah menjaga daripada keadaan, jangan sampai tersia-siakan, apalagi rusak.”[2]
Nabi Muhammad SAW Bersabda :
قَالَ النَبِي صلى اللّه عليه وسلم : مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ.             ( روآه البخارى و مسلم )
Artinya :
"Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia wajiblah ia memiliki ilmunya, dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) diakhirat wajiblah ia mengetahui ilmunya pula, dan barangsiapa yang meginginkan kedua-duanya wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula". (HR.Bukhari dan Muslim)
Ilmu adalah bekal berharga bagi setiap Muslim dalam hidupnya. Karena itu, iri hati terhadap orang berilmu yang mengamalkan ilmu tidak dilarang (bahkan dianjurkan) oleh hadits Nabi yang lain.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لا حَسَدَ إلا فِي اِثْنَتَيْنِ : رَجُلْ أَتَاهُ اللهُ مالا فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلْكَتِهِ فِي الحَقِّ، وَرَجُلٌ أَتَاهُ اللهُ الحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا (رواه البخاري ومسلم)


Artinya :
Rasulullah saw bersabda : “Tidak (boleh) ada hasud/iri hati kecuali terhadap dua golongan, yaitu: orang yang diberikan oleh Allah harta, kemudian harta itu digunakan untuk membela kebenaran dan orang yang diberi hikmah/ilmu pengetahuan lalu mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Ø  Nilai Pendidikan
  1. Menuntut ilmu agama adalah wajib bagi setiap muslim dan jangan memberikan ilmu agama kepada orang yang enggan menerima ilmu. 
  2. Ilmu akan musnah jika sudah tidak ada lagi para ulama sehingga banyak para pemimpin yang memberi fatwa tanpa menggunakan ilmu pengetahuan, sehingga mereka saling menyesatkan satu sama lain. 
  3. Bahwa dengan ilmu manusia akan mendapatkan kebahagiaan didunia maupun diakherat. Orang yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu sama dengan orang yang sedang menempuh perjalanan menuju surga, Hal ini merupakan kemuliaan yang diberikan Allah kepada orang yang mencari ilmu. 
  4. Ilmu mempunyai peranan sangat penting dalam dunia pendidikan, yang mana pendidikan adalah Universal, ada keseimbangan  antara aspek intelektual dan spiritual, antara sifat jasmani dan rohani. Dengan pendidikan  yang benar dan akhlak yang kuat, maka akan tumbuh generasi penerus bangsa yang beradab dan bermartabat.

Ø  Daftar Pustaka
-  Az-zarnuzi.Ta’limul Muta’allim. Surabaya, Al-Hidayah
-  Syekh Az-zarnuji, Ta’lim Muta’alim tarjamah. Surabaya, Al-hidayah
-  Hadist Ibnu Majjah
-  Hadist Shohih Bukhari
-  Hadist Shohih Muslim


[1]. Az-zarnuzi.Ta’limul Muta’allim. Surabaya, Al-Hidayah.hlm.04
[2]. Syekh Az-zarnuji, Ta’lim Muta’alim tarjamah, Al-hidayah, Surabaya, hlm :1.

No comments:
Write komentar