New York - Presiden terpilih AS, Donald Trump membantah tuduhan
dari memo yang berasal dari media internet terkenal AS, Buzzfeed.
Miliuner berumur 70 tahun ini menyebut memo setebal 35 halaman itu
sebagai "tumpukan sampah".
"Ini semua berita palsu. Hal-hal palsu. Itu tidak terjadi," kata Trump sebagaimana dilansir AFP, Kamis (12/1/2017).
Pernyataan itu mengacu pada sebuah tuduhan berupa rekaman video yang berisikan Trump tengah menonton pekerja seks komersial (PSK) beraksi di sebuah hotel mewah di Moskow pada 2013 lalu. Hal ini disampaikannya pada konferensi pers pertamanya setelah terpilih sebagai Presiden AS.
Trump menyebut tindakan itu dilakukan oleh lawan politiknya. Menurutnya hal tersebut memalukan membiarkan informasi itu keluar.
"Ini adalah kelompok lawan yang berkumpul, orang sakit, dan mereka menempatkan omong kosong yang bersama-sama," kata Trump.
"Saya pikir itu memalukan bahwa informasi itu dibiarkan keluar," tambahnya.
Trump juga menduga bahwa hal itu dilakukan oleh badan intelijen. "(Ini) Dirilis oleh mungkin badan intelijen, siapa tahu. Tapi mungkin badan intelijen, yang akan menjadi noda yang luar biasa pada rekaman mereka," ujar Trump.
(Baca Juga: Soal Video Trump Tonton Aksi PSK, Rusia Membantah)
Sebelumnya, otoritas Rusia juga telah membantah bahwa dokumen kotor tersebut sebagai miliknya. Sebelumnya empat pemimpin badan intelijen AS telah memberi penjelasan kepada Trump soal berbagai dokumen rahasia, termasuk dokumen yang menyebut intelijen Rusia memiliki informasi memalukan mengenai dirinya.
Juru bicara Kremlin atau Istana Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov menyebut dokumen yang berisi klaim-klaim itu sebagai hoax belaka, yang disengaja untuk semakin merusak hubungan AS-Rusia, yang sudah ada di level rendah.
"Ini merupakan upaya untuk merusak hubungan bilateral kami. Ini cerita fiksi murahan," sebut Peskov dalam conference call dengan beberapa wartawan, seperti dilansir Reuters, Rabu (11/1/2017).
"Ini semua berita palsu. Hal-hal palsu. Itu tidak terjadi," kata Trump sebagaimana dilansir AFP, Kamis (12/1/2017).
Pernyataan itu mengacu pada sebuah tuduhan berupa rekaman video yang berisikan Trump tengah menonton pekerja seks komersial (PSK) beraksi di sebuah hotel mewah di Moskow pada 2013 lalu. Hal ini disampaikannya pada konferensi pers pertamanya setelah terpilih sebagai Presiden AS.
Trump menyebut tindakan itu dilakukan oleh lawan politiknya. Menurutnya hal tersebut memalukan membiarkan informasi itu keluar.
"Ini adalah kelompok lawan yang berkumpul, orang sakit, dan mereka menempatkan omong kosong yang bersama-sama," kata Trump.
"Saya pikir itu memalukan bahwa informasi itu dibiarkan keluar," tambahnya.
Trump juga menduga bahwa hal itu dilakukan oleh badan intelijen. "(Ini) Dirilis oleh mungkin badan intelijen, siapa tahu. Tapi mungkin badan intelijen, yang akan menjadi noda yang luar biasa pada rekaman mereka," ujar Trump.
(Baca Juga: Soal Video Trump Tonton Aksi PSK, Rusia Membantah)
Sebelumnya, otoritas Rusia juga telah membantah bahwa dokumen kotor tersebut sebagai miliknya. Sebelumnya empat pemimpin badan intelijen AS telah memberi penjelasan kepada Trump soal berbagai dokumen rahasia, termasuk dokumen yang menyebut intelijen Rusia memiliki informasi memalukan mengenai dirinya.
Juru bicara Kremlin atau Istana Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov menyebut dokumen yang berisi klaim-klaim itu sebagai hoax belaka, yang disengaja untuk semakin merusak hubungan AS-Rusia, yang sudah ada di level rendah.
"Ini merupakan upaya untuk merusak hubungan bilateral kami. Ini cerita fiksi murahan," sebut Peskov dalam conference call dengan beberapa wartawan, seperti dilansir Reuters, Rabu (11/1/2017).
No comments:
Write komentar