Jakarta, Dibanding negara lain, Program Jaminan
Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) memiliki pertumbuhan
peserta yang cukup pesat. Hingga kini JKN-KIS telah meng-cover sekitar
67,6 persen dari total penduduk Indonesia.
Karena cakupannya yang besar, JKN-KIS pun diklaim sebagai program jaminan sosial kesehatan terbesar di dunia. Apalagi cakupan sebanyak itu dicapai hanya dalam waktu dua tahun. Bandingkan dengan Jerman, misalnya, yang membutuhkan waktu lebih dari 120 tahun untuk meng-cover 85 persen penduduk.
Sementara itu, Belgia membutuhkan 118 tahun untuk meng-cover 100 persen populasi penduduk. Negara lainnya, Austria, memerlukan waktu 79 tahun untuk meng-cover 99 persen populasi penduduk, dan Jepang yang menghabiskan waktu 36 tahun untuk meng-cover 100 persen populasi penduduk.
Demikian keterangan tertulis yang disampaikan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam keterangan tertulisnya kepada detikHealth. Dalam keterangannya, disampaikan pula, BPJS Kesehatan turut menghadiri De La Seguridad Social (World Social Security Forum) yang diselenggarakan oleh International Social Security Asscociation (ISSA) di Panama City pada 14 hingga 18 November 2016.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris yang menjadi salah satu panelis pada forum tersebut menuturkan tantangan utama implementasi program JKN-KIS terletak pada kesenjangan dari sisi cakupan kepesertaan, finansial, serta kualitas pelayanan kesehatan. Kata Fachmi, partisipasi masyarakat dari kalangan sektor informal yang sehat, produktif dan mampu masih belum maksimal.
"Inilah yang disebut sebagai 'The Missing Middle'," sambung Fachmi.
Karena cakupannya yang besar, JKN-KIS pun diklaim sebagai program jaminan sosial kesehatan terbesar di dunia. Apalagi cakupan sebanyak itu dicapai hanya dalam waktu dua tahun. Bandingkan dengan Jerman, misalnya, yang membutuhkan waktu lebih dari 120 tahun untuk meng-cover 85 persen penduduk.
Sementara itu, Belgia membutuhkan 118 tahun untuk meng-cover 100 persen populasi penduduk. Negara lainnya, Austria, memerlukan waktu 79 tahun untuk meng-cover 99 persen populasi penduduk, dan Jepang yang menghabiskan waktu 36 tahun untuk meng-cover 100 persen populasi penduduk.
Demikian keterangan tertulis yang disampaikan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam keterangan tertulisnya kepada detikHealth. Dalam keterangannya, disampaikan pula, BPJS Kesehatan turut menghadiri De La Seguridad Social (World Social Security Forum) yang diselenggarakan oleh International Social Security Asscociation (ISSA) di Panama City pada 14 hingga 18 November 2016.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris yang menjadi salah satu panelis pada forum tersebut menuturkan tantangan utama implementasi program JKN-KIS terletak pada kesenjangan dari sisi cakupan kepesertaan, finansial, serta kualitas pelayanan kesehatan. Kata Fachmi, partisipasi masyarakat dari kalangan sektor informal yang sehat, produktif dan mampu masih belum maksimal.
"Inilah yang disebut sebagai 'The Missing Middle'," sambung Fachmi.
Lengkapnya lihat di Detik.com
sekilas info
ReplyDeletehttp://www.laskarislam.com/t10343-tentang-orang-orang-yang-sedang-dalam-keadaan-miskin-atau-yang-dalam-keadaan-yang-tergolong-kurang-mampu-dan-hal-hal-yang-terkait-dengan-itu?highlight=video+yang+berkaitan
http://www.laskarislam.com/t10479-sekilas-infoku?highlight=sekilas
http://www.laskarislam.com/t10322-lagu-rohani-kristen-bisa-mengisi-kekosongan-hati?highlight=kekosongan
http://www.laskarislam.com/t10344-video-yang-berkaitan-dengan-perempuan-yang-ada-aksi-yang-mengandung-ilmu-bela-diri?highlight=bela+diri
http://www.laskarislam.com/t10335-ajal-bisa-menjemput-kapan-saja-dimana-saja-dalam-keadaan-apapun-dan-bisa-jadi-itu-adalah-yang-tersayang-entah-itu-orang-atau-bayi-atau-diri-kita?highlight=ajal+bisa
http://www.laskarislam.com/t10321-info-bermanfaat?highlight=info+bermanfaat