Wina - Ratusan pejabat, staf organisasi internasional dan
diplomat asing di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Wina,
berduyun-duyun mengantre hidangan tradisional khas Indonesia: tumpeng
nasi kuning.
Tumpeng nasi kuning dihidangkan sebagai ikon promosi
kuliner Indonesia dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-50 badan
otonom PBB United Nations Industrial Development Organization (UNIDO)
pada festival kuliner di Vienna International Center, Wina (23/11/2016)
waktu setempat.
"Di samping memiliki cita rasa kuat, tumpeng nasi
kuning dinilai memiliki nilai filosofi kultur yang kuat hingga tepat
untuk mewakili kekayaan kuliner tradisional Indonesia," ujar Dubes
Rachmat Budiman kepada detikcom selepas festival.
Tumpeng nasi kuning di markas PBB ini disajikan dengan lauk sate lilit
Bali, rendang, urap, sambal matah hasil racikan chef Theodora
Hurustiati, seorang warga Indonesia berdomisili di Italia, dan sous-chef
Helmi Adam dari Wina. Menu spesial ini dibandrol seharga Euro 8,90 per
porsi. Lebih dari 300 porsi habis dalam waktu dua jam.
Chef
Theodora dan sous-chef Helmi Adam bekerja keras menyesuaikan komposisi
bumbu agar hidangan nasi tumpeng tersebut dapat dinikmati oleh lidah
orang asing, khususnya bagi mereka yang baru pertama kali mencicipi
masakan Indonesia.
Lengkapnya lihat di Detik.com
No comments:
Write komentar