Wednesday, November 2, 2016

Metode Kuliah Berorientasi Masa Depan untuk Dukung Daya Saing

Jakarta -Di era globalisasi ini, sebuah negara dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi. Jika suatu negara tak mampu mengimbangi atau menyusulnya, pastinya negara tersebut akan mengalami kemunduran yang bisa mengakibatkan kesejahteraan masyarakatnya tak terjamin. Bagaimana kah kondisi Indonesia di tengah gejolak globalisasi ini?

Menurut lembaga riset McKinsey Global Institute, Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan tingkat ekonomi tertinggi ke-7 di dunia pada 2030. Tidak hanya itu, Indonesia pun akan segera menyongsong era revolusi industri sama halnya dengan negara-negara lain. Menurut laporan dari World Economic Forum (WEF), revolusi industri keempat yang diprediksi terjadi pada tahun 2020 ditandai dengan kemajuan pesat teknologi yang mampu meningkatkan kualitas hidup, namun juga sekaligus menggantikan peran tenaga terampil.


Oleh karena itu, generasi muda Indonesia yang akan menjadi tenaga kerja masa depan kini dituntut untuk memiliki kemampuan yang mumpuni dan relevan dengan berorientasi pada kebutuhan di masa mendatang agar bisa mengembangkan keahliannya dan bersaing dilevel internasional. MenurutWEF, beberapa kemampuan utama yang akan banyak dicari pada mereka yang memasuki lapangan kerja pada tahun 2020 antara lain adalah penyelesaian masalah yang rumit, pola pikir kritis, kreativitas dan koordinasi serta pengaturan sumber daya manusia. Oleh karena itu, pendidikan memegang kunci penting untuk meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia.




Lengkapnya lihat di Detik.com

No comments:
Write komentar