Detroit - Kekhawatiran dan ketakutan menyelimuti warga muslim di
seluruh penjuru Amerika Serikat (AS), usai Donald Trump terpilih menjadi
presiden AS. Dengan saksama mereka menyimak pidato kemenangan Trump,
sembari mencari petunjuk ke mana arah AS di bawah kepemimpinan Trump.
Salah satunya Mona Musid, seorang wanita berusia 25 tahun yang tinggal di Dearborn, pinggiran Detroit, Michigan. Pinggiran Detroit memang menjadi rumah bagi salah satu populasi muslim dan keturunan Arab terbesar di AS.
Seperti dilansir AFP, Kamis (10/11/2016), Musid bersama warga muslim lainnya menonton video pidato kemenangan Trump sebagai presiden terpilih via YouTube di salah satu kedai kopi Starbucks di Dearborn. "Saya hanya tertarik pada hal-hal yang dikatakannya dan ke mana arahnya," ucap Musid.
Baca juga: Apa Dampak Terpilihnya Trump terhadap Umat Muslim dan Perempuan?
Musid menyebut, keluarga besarnya yang keturunan Yaman terkejut dan khawatir atas kemenangan Trump. "Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi. Mereka datang ke sini untuk mendapat kesempatan. Mereka khawatir jika dia (Trump-red) mengambil semuanya dari kami," ujarnya.
Berbagai retorika dilontarkan Trump saat kampanye, termasuk seruan melarang warga muslim masuk ke AS, diikuti janji 'pemeriksaan ekstrem' terhadap setiap imigran yang datang dari negara-negara yang sarat terorisme. Warga muslim kini bertanya-tanya apa yang akan terjadi di bawah kepemimpinan Trump sebagai presiden AS.
"Apa yang saya dengar adalah campuran ketakutan dan kekhawatiran. Banyak orang merasa rapuh. Banyak warga muslim di sini bukanlah warga negara AS. Mereka ada di sini secara legal, tapi mereka bukan warga AS. Mereka khawatir. Beberapa merasakan ketakutan besar," terang Direktur Komunitas Islam Amerika Utara, Hazem Bata.
Salah satunya Mona Musid, seorang wanita berusia 25 tahun yang tinggal di Dearborn, pinggiran Detroit, Michigan. Pinggiran Detroit memang menjadi rumah bagi salah satu populasi muslim dan keturunan Arab terbesar di AS.
Seperti dilansir AFP, Kamis (10/11/2016), Musid bersama warga muslim lainnya menonton video pidato kemenangan Trump sebagai presiden terpilih via YouTube di salah satu kedai kopi Starbucks di Dearborn. "Saya hanya tertarik pada hal-hal yang dikatakannya dan ke mana arahnya," ucap Musid.
Baca juga: Apa Dampak Terpilihnya Trump terhadap Umat Muslim dan Perempuan?
Musid menyebut, keluarga besarnya yang keturunan Yaman terkejut dan khawatir atas kemenangan Trump. "Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi. Mereka datang ke sini untuk mendapat kesempatan. Mereka khawatir jika dia (Trump-red) mengambil semuanya dari kami," ujarnya.
Berbagai retorika dilontarkan Trump saat kampanye, termasuk seruan melarang warga muslim masuk ke AS, diikuti janji 'pemeriksaan ekstrem' terhadap setiap imigran yang datang dari negara-negara yang sarat terorisme. Warga muslim kini bertanya-tanya apa yang akan terjadi di bawah kepemimpinan Trump sebagai presiden AS.
"Apa yang saya dengar adalah campuran ketakutan dan kekhawatiran. Banyak orang merasa rapuh. Banyak warga muslim di sini bukanlah warga negara AS. Mereka ada di sini secara legal, tapi mereka bukan warga AS. Mereka khawatir. Beberapa merasakan ketakutan besar," terang Direktur Komunitas Islam Amerika Utara, Hazem Bata.
Lengkapnya lihat di Detik.com
No comments:
Write komentar