Sunday, November 6, 2016

Bursa Saham Asia Berguguran: Paling Dalam Jepang -3,10%, RI -0,88%


Jakarta - Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan pertama November ini ditutup menguat diiringi dengan aksi demo yang juga berjalan damai di level 5.362,66 atau mengalami kenaikan sebesar 0,62% dibandingkan penutupan perdagangan di hari sebelumnya di posisi 5.329,50.

Di antara semua sektor yang menguat, tercatat sektor tambang memimpin penguatan indeks sore akhir pekan lalu sebesar 2,34%.

Sepanjang pekan ini, IHSG tercatat mengalami pelemahan sebesar 0,88% ke level 5.362,66 poin dibandingkan penutupan di pekan sebelumnya di posisi 5.410,27 poin.

Di sisi lain, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat mengalami penurunan 0,88% menjadi Rp 5.801,86 triliun dibandingkan Rp 5.853,18 triliun pada akhir pekan sebelumnya.

Jika dibandingkan dengan kinerja indeks negara lainnya di regional Asia, IHSG masih mencatatkan perubahan yang tidak terlalu signifikan. Beberapa penurunan kinerja indeks di bursa regional, seperti terjadi di Jepang (-3,10%), Korea (-1,85%), Hong Kong (-1,36%), Malaysia (-1,31%), dan Singapura (-0,98%), dan Indonesia (-0,88%).

Rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami penurunan sebesar 5,54% di sepanjang periode 31 Oktober hingga 4 November 2016 menjadi 306,65 ribu kali transaksi dari 324,64 ribu kali transaksi di pekan sebelumnya.

Rata-rata nilai transaksi harian tercatat juga mengalami penurunan 15,45% menjadi Rp 7,17 triliun per hari dari Rp 8,47 triliun per hari pada sepekan sebelumnya, dan rata-rata volume transaksi harian juga ikut berubah 38,16% menjadi 11,99 miliar unit saham dari 19,40 miliar unit saham.

Terdapat empat pencatatan obligasi di BEI pada periode 31 Oktober sampai dengan 4 November 2016. Pada Selasa (2/11/2016), Obligasi Fast Food Indonesia II Tahun 2016 diterbitkan oleh PT Fast Food Indonesia Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nilai total nominal sebesar Rp 200 miliar.



Lengkapnya lihat di Detik.com
No comments:
Write komentar