Jakarta - Dalam rangka membangun saling pengertian antara
pengusaha Indonesia dan China dalam kaitan investasi dan perdagangan
yang saling menguntungkan dan berkelanjutan, Research dan Development
(RDI) menyelenggarakan seminar dengan tajuk China-Indonesia Business and
Development Cooperation.
RDI adalah lembaga Think Tank
terkemuka di China yang fokus pada pengembangan investasi dan
perdagangan antara China dan negara-negara yang sudah dan akan bergabung
di Jalur Sutra Abad ke 21 (One Belt One Road).
Seminar
berlangsung dinamis karena diselingi dengan diskusi yang terbuka dan apa
adanya. Hal yang jarang terjadi dalam diskusi dengan pihak pengusaha
dan pemerintah China selama ini. Hadir dalam pertemuan tersebut kurang
lebih 100-an pengusaha dan wakil pemerintah dari kedua negara. Acara ini
berlangsung di Kota Haikou, Hainan, sejak Selasa (15/11/2016) hingga
Kamis (17/11/2016).
Tampil sebagai pembicara kunci: Tantowi Yahya
(DPR RI), Vince Gowan (Ketua Komite China-Kadin Indonesia) dan Felia
Salim (pengamat ekonomi dan perbankan). Dalam pidatonya Tantowi
menyampaikan bahwa hubungan Indonesia-China sudah berlangsung lama.
Meski
pernah mengalami beberapa dinamika, hubungan kedua negara tetap baik
dan produktif. Dalam hal investasi, China saat ini memang masih berada
di bawah Singapura dan Jepang.
"Namun dengan telah diluncurkan
Jalur Sutra Maritim Abad 21, inisiatif baru China dalam membangun
perekonomian di 65 negara, diharapkan investasi China akan meningkat
tajam khususnya di bidang infrastruktur dan industri kemaritiman," ujar
Tantowi, dalam keterangan tertulis, Rabu (16/11/2016).
Lengkapnya lihat di Detik.com
No comments:
Write komentar